Rabu, 24 September 2014

SIDOARJO

Edit Posted by with No comments
 ALL ABOUT SIDOARJO CITY




Bahasa sehari-hari di Sidoarjo sama seperti di kota surabaya maupun mojokerto, pasuruan, gresik, dan sekitarnya. Bahasa tersebut dikenal dengan sebutan Bahasa Arek.


Saya akan bercerita sedikit tentang kota saya, yaitu Sidoarjo. Sidoarjo kini terkenal dengan kota lumpur. Kenapa dijuluki kota lumpur? Ya, sudah sekian tahun lamanya musibah lumpur lapindo melanda kota Sidoarjo. Musibah tersebut menjadi berita yang menghebohkan di Indonesia, hingga tersebar ke luar negeri. Awal terjadinya lumpur lapindo yaitu semburan yang keluar dari dalam bumi akibat pengeboran pabrik. Namun lubang di dalam tanah tersebut mengeluarkan lumpur dan tidak berhenti hingga saat ini. Semuanya masih misteri, apakah pengeboran tersebut disebabkan karena kesengajaan atau pun tidak kesengajaan.

Potensi Obyek wisata yang menarik meliputi :
- Candi Pari, berlokasi di Dusun Candi Pari Wetan, Desa Candi Pari, Kecamatan Porong.



- Batu Prasasti Airlangga.


Terletak di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Prasasti ini memiliki ukuran tinggi 2,20 m, lebar 1,16 m dengan ketebalan 29 cm. Prasasti ini terbuat dari batu monolit pipih yang sudah sedikit aus permukaannya. Di samping prasasti ini terdapat sebuah batu kecil yang konon setiap tahun bertambah tinggi.

Dari isinya, prasasti ini menceritakan tentang adanya tambak yang diserahkan kepada masyarakat untuk dikerjakan. Selain itu, rakyat tidak diharuskan untuk menyetor pajak kepada kerajaan, karena sawah itu untuk menunjang kemakmuran rakyat sekitar yang menjaga kejernihan Sungai Kalagyan. Namun, kemakmuran rakyat sirna setelah diserang air bah dari Sungai Brantas, yang menenggelamkan tanah maupun sawah rakyat.

- Kampoeng Batik

Terletak di  Jetis - Sidoarjo. Kampoeng Batik Jetis ini sebenarnya telah ada puluhan tahun yang lalu. Keahlian batik ini diperoleh dan dikuasi secara turun-temurun. Motifnya juga motif kuno, tidak banyak perubahan dari motif yang dulu dipakai oleh para pendahulu. Ada abangan dan ijo-ijoan (gaya Madura), motif beras kutah, motif krubutan (campur-campur) lalu ada motif burung merak, dan motif-motif lainnya. Motif kain batik asal Jetis didominasi flora dan fauna khas Sidoarjo yang memiliki warna-warna cerah, merah, hijau, kuning, dan hitam. Keunggulan batik tulis Jetis justru pada warna yang mencolok. Bahkan ketika perajin menawarkan batik tulis dengan warna lembut, pasar kurang merespons.
Di dalam kampoeng Jetis tersebar rumah para perajin batik yang merupakan salah satu sentra Batik terbesar di Sidoarjo Di kampoeng ini akan ditemukan bangunan-bangunan dengan arsitektur roemah tempoe doeloe yang cukup menarik untuk disimak, jendela besar dan jeruji besi yang antik, dapat kita bayangkan pada masa jayanya daerah tersebut cukup ramai dan banyak terdapat rumah para juragan batik beserta perajinnya menempati daerah tersebut.

selengkapnya : bisnisukm.com/sidoarjo-bangkit-dengan-potensi-batik-jetis.html

- Makam Putri Ayu Sekar Dadu

Makam Putri Ayu Dewi Sekardadu berada tepat di dusun Kepetingan desa Sawahan, kecamatan Buduran.Masyarakat selalu mengunjungi lokasi makam beliau untuk berziarah dan berdoa, terutama pada upacara Nyadran, yang digelar setiap bulan Ruwah, yaitu seminggu sebelum Ramadhan.

sumber : www.wisatasidoarjo.com/makam-putri-ayu-dewi-sekardadu/

- Masjid Agung Sidoarjo

Masjid Agung Sidoarjo terletak di samping gedung pemerintahan daerah dan kantor polisi. Di depan masjid ini ditumbuhi beberapa pohon yang hijau, besar dan rindang. Masjid ini, memiliki tiga lantai dan beberapa pilar besar dengan lantai yang terbuat dari marmer.
Layaknya masjid agung, Masjid Agung Sidoarjo layaknya rumah bagi mereka yang ingin singgah dan memuliakan Tuhan. Baik di pelataran dan di dalam masjid memiliki suasana yang teduh dan semilir, sehingga membuat nyaman para jemaat yang sedang sholat atau hanya sekedar melepas lelah sebelum kembali beraktifitas.

- Musium Mpu Tantular.

Museum Negeri Mpu Tantular, adalah sebuah museum negeri yang berlokasi di kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa timur. Awalnya museum ini bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaia, didirikan oleh Godfried von Faber pada tahun 1933 dan diresmikan pada tanggal 25 Juli 1935. Saat ini, museum ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Selengkapnya : http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Negeri_Mpu_Tantular

Makanan Khas Sidoarjo

1. Krupuk Talas
2. Wader Kriuk

3. Krupuk Udang Sidoarjo


0 komentar:

Posting Komentar